chatting yuk.....!!!

Pages

Sabtu, 26 Februari 2011

alhamdulillah



alhamdulillah.......
akhirnya PENAMPILAN perdana UNLAM RAGA BUANA PGSD DRUM CORPS di acara YUDISIUM tanggal 24 febuari 2011 di gedung SULTAN SURIANSYAH sangat memuasakan dan mantap LAGU INDONESIA RAYA dan JALAN CINTA ..
dan semua players bisa membuatt abang @[1577205813:Rimba Bear's] tersenyum dan terharu.. :) .. semangattmu lah yg bisa bikin kami tampil habis-habisan di acara YUDISIUM ini...
=) JALAN KITA MASIH PANJANG..........
Yeah Right..
URB DC GO..................


UNLAM RAGA BUANA DRUM CORPS PGSD

UNLAM RAGA BUANA DRUM CORPS PGSD ,TERBENTUK PADA TGL 5 N0V 2010 TANPA ADANYA PERALATAN ,SEMENTRA BERUPAYA MELAKUKAN PELATIHAN DASAR LATIHAN KERING PADA SECTION2 ALATNYA.

Berdiri pada tanggal 05 NOPEMBER 2010
di Bawah Penanggung Jawab IBU KETUA PRODI Dra. Hj. Aslamiah M.P.d (PEMBINA)
tim Managger Bpk Drs.H. RAMADI,(PEMBINA)
Koordinator Pelatih & kepelatihan 21M34 3E4R5

SUSUNAN KEPENGURUSAN URB DC

Dc Unlam Raga Buana
PENDIRU URB DC 05112010
Rimba Bear's
KOORD.PELATIH & KEPELATIHAN URB DC [ hapus ]
Hariz Henk
KOORD. BID. KEPELATIHAN (P1)
Rachman Arh-zika
KOORD. BID KESENIORAN PUTRA (P3)
Fitri Poenya Qy
KOORD. BID KESENIORAN PUTRI
Dedy Soulmate'na Tami
KETUA URB PGSD DC (P2)
Destia Sangadh Boree
SEKRETARIS (C)
Elya Imoet
BENDAHARA
Helda Itam
FIELD COMENDER (F2)
Ferry Ardiansyah
PARAMANANDA
Rieta Ghallueh PiiMbeem
PARAMANANDI
Abshar Mengharap Tati
SEKSI LATIHAN (B1)
Agus Bayi Tabung
SEKSI LATIHAN (P3)
Erwan Bin Rozikin
SEKSI LATIHAN (P3)
Shyanz Riyani
SEKSI LATIHAN (H1)
Ulfa Farezea Illusiush
SEKSI PENAMPILAN
Citraa Siiunyuu Nam'juh
SEKSI PENAMPILAN
Muhammad Taufik
SEKSI. PERLENGKAPAN (B3)
Supianor Abdillah
SEKSI PERLENGKAPAN (FITS)
Roew Migger-Borneo
SEKSI PERLENGKAPAN (P1)
Nourma Nasa Aizasyifa
SEKSI PERLENGKAPAN (C)
Rohiem Sang Penguasa
SEKSI PERLENGKAPAN (H1)
Rey Keyza
SEKSI PERLENGKAPAN (P2)
Rahmadi F. Ramadhan
SEKSI PERLENGKAPAN
Ardy Theboy
SEKSI PERLENGKAPAN
Niesha Sii Nonaa SeDdenkzz
SEKSI KOSTUM (C)
Elsa Cii Chaeuen d'Qenzhyoe
SEKSI KOSTUM (P1)
Arinsy d'Qenzhyoe Riyani
SEKSI KOSTUM (P1)
Putra Volcom
SEKSI KOSTUM
Rawiah Azam
SEKSI. DOKUMENTASI (H1)*
Ridho D. Adit
SEKSI. DOKUMENTASI (H1)
Panglima Barnama
SEKSI KONSUMSI (H1)
Zaky Post
SEKSI DOKUMENTASI (H1)
YUneetha Luph AsyifaLyta
SEKSI KONSUMSI (H1)
Kieqhy d'Qenzhyoe
(H1)
Isyatir El-radHiyaa
PLAYER HORNLINE
Rachma Wone de Pagatez
PLAYER HORN LINE (H)*
Priska CeeKece AbieedZein PoeNya
PLAYER HORN LINE
Novika Dyah Pratiwi
PLAYER HORN LINE
Dede Uchiharu Mizuki
PLAYER HORN LINE
Rachman van Houten
PLAYER CYMBAL
RahMmi Piepie Tembemd
PLAYER CYMBAL
Supry Sansan Peeweegaskins
PLAYER CYMBAL
Lia El'asy
PLAYER FITINSTRUMEN
El Srie Mustaqimah
PLAYER FITINSTRUMEN
De'dez P'ngEn D'maNja
MENUNGGU KONFIRMASI SECTION APA ANDA?
Childviia Thedoctor
MENUNGGU KONFIRMASI SECTION APA ANDA?
Sen Long
PLAYER SNARE DRUM

misteri ofu

Saya sangat tertarik dengan yang namanya "Alien" oleh karena itu saya tertarik untuk memposting tentang makhluk luar angkasa tersebut. Berbicara masalah “siapa di balik UFO” tentunya kita akan membicarakan apa yang dinamakan “alien”. Alien jelas merupakan makhluk asing dan non human. Banyak pertanyaan yang diajukan tentang masalah alien (UFO) ini, misalnya:

1. Dari manakah datangnya mereka?
2. Ada alien jenis apa saja?
3. Apakah mereka itu baik atau buruk?
4. Mengapa mereka sering menculik manusia?
5. Apa tujuan mereka terhadap manusia?
6. Adakah kaitan alien dengan sejarah manusia?
7. Bagaimana para nabi menubuatkan masalah alien ini?
8. Adakah hubungan alien (UFO) dengan pemdapat tentang akhir jaman?
Membahas soal UFO atau alien ini tidak mudah. Mengapa sulit? Karena obyek/subyek yang diteliti tidaklah ada di depan kita dan kita tidak bisa memintanya datang sesuka kita. Laporan-laporan penampakan UFO atau perjumpaan manusia dengan alien, juga masih sering diragukan. Bahkan peristiwa jatuhnya UFO di Roswell tahun 1947 di mana ada 4 alien (2 mati, 1 lari kemudian ditembak oleh seorang tentara yang tegang, dan satu lagi sekarat dan akhirnya mati di rumah sakit) yang di autopsi oleh pihak militer (AU) AS. Namun semuanya itu ditutupi dan dianggap tidak ada. Laporan resmi dari pihak pemerintah hanyalah sebuah balon percobaan AS yang bernama Skyhook. Tapi masyarakat umum tidak mudah begitu saja percaya dan kemudian lahirlah teori “alien Conspiracy“.

Indonesia termasuk cukup sering dilewati UFO, banyak laporan yang terdata dan ada juga kasus orang Indonesia yang diculik UFO. Namun tentu saja kembali ke pertanyaan, apakah itu semua bisa dipercaya? Laporan memang bisa dikarang, foto memang bisa direkayasa, bukti apapun bisa dibuat. Bagi orang yang percaya, sedikit bukti sudah cukup. Bagi orang yang skeptik, dia butuh bukti yang benar-benar ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan. Bagi orang yang fanatik anti, bukti sebagai manapun banyaknya tak akan mengubah sikapnya.

Dari kesulitan yang ada, nampaknya mempelajari UFO banyak kendalanya. Tak ada satupun buku yang bisa dianggap ilmiah dan telah diuji kebenarannya. Di sisi lain, belum ada satu pihak pemimpin agama yang menyatakan pendapatnya tentang UFO/alien. Walau tahun 1979 pihak PBB pernah membahas secara serius masalah UFO, namun hal itu tidak mempunyai kelanjutan yang serius. Dunia lebih sibuk dengan peperangan, masalah politik, penyakit dan krisis ekonomi, ketimbang mempelajari tamu yang datang ke dunia kita ini…

Dengan kendala sumber-sumber data untuk mempelajari UFO/alien ini, maka dalam mempelajari keberadaan UFO di masa lalu, peneliti UFO menggunakan referensi dari kitab-kitab kuno, prasasti, hieroglyph, termasuk juga kitab-kitab suci. Salah satu peneliti yang terkenal adalah Erich von Däniken. Teori Däniken adalah nenek moyang kita dulunya pernah didatangi oleh makhluk cerdas dari luar angkasa yang dianggap dewa oleh manusia.

Masalahnya, menggunakan data-data yang bersumber dari kitab-kitab kuno, mitologi dan juga kitab suci, tidak akan bisa diterima oleh kalangan yang spektis. Namun, saya ingin mengajukan berbagai data yang telah saya kumpulkan, baik berupa cerita dari pengalaman seseorang yang melihat UFO atau alien, maupun dari berbagai informasi lain, termasuk kitab-kitab suci.

Dari manakah datangnya mereka?

Di sini saya selalu menuliskan makhluk UFO sebagai “alien” bukan “ET atau ETI”. Mengapa? Karena ET merupakan kependekan dari Extra Terrestrial Inteligence, yaitu makhluk cerdas dari luar bumi. Dengan memakai istilah alien”, saya tidak menutup kemungkinan bahwa mereka datang dari bumi atau dimensi lain.

Beberapa kemungkinan jawaban atas pertanyaan di atas adalah:

a. Dari luar angkasa
b. Dari masa depan
c. Dari bumi
d. Dari dimensi lain

a. Mungkinkah mereka dari luar angkasa?

Perkiraan bahwa alien berasal dari luar angkasa sangat mungkin sekali, tapi ada beberapa keanehan atau kejanggalan bila mereka memang berasal dari luar angkasa. Keanehan itu adalah:

* Radar kita tidak pernah mendeteksi adanya spaceship yang memasuki atmosfir bumi.
* Bintang terdekat dengan tata surya kita adalah Alpha Centauri, yang berjarak 4.3 tahun cahaya. Ini berarti apa yang kita lihat hari ini adalah apa yang terjadi 4.3 tahun yang lalu. Terbang dengan kecepatan cahaya masih merupakan fiksi ilmiah. Untuk suatu perjalanan yang cukup cepat bagi UFO akan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk mencapai bumi.
* Yang aneh adalah, meski ada ribuan saksi yang menyatakan pernah melihat UFO setiap tahun, namun tidak ada gambaran UFO yang persis sama. Tentunya sangat sulit untuk dibayangkan bila mereka dari luar angkasa dengan membawa sedemikian banyaknya jenis pesawat yang berbeda-beda dan berjalan zig-zag di angkasa setiap hari.
* Fenomena UFO dalam terbang sering tidak mengikuti hukum gravitasi dan aerodinamika, bukankah kalau mereka benar-benar dari angkasa luar, hukum-hukum fisika itu tetap berlaku buat mereka?
* Tidak ada BUKTI nyata bahwa mereka berasal dari planet tertentu.
* Beberapa orang yang berhubungan (kontak) dengan alien, sering kali mendapat pelajaran tentang spiritualitas, filosofi, peringatan tentang bahaya nuklir, dll. Apakah alien yang datang dari jarak yang jauh itu datang ke bumi hanya untuk mengajari manusia filsafat?

Memang ada juga yang tetap yakin bahwa mereka datang dari luar angkasa dengan teknologi yang sedemikian majunya yang belum terbayangkan oleh pikiran manusia.

b. Mungkinkah mereka dari masa depan?

Apakah UFO semacam mesin waktu dari masa depan? Orang yang percaya bahwa
mesin waktu bisa (mungkin) dibuat akan bisa menerima kemungkinan akan teori
ini. Tapi saya mengabaikan teori ini karena pertimbangan:

* Beberapa laporan yang pernah melihat alien menyatakan bahwa kebanyakan bentuk mereka bukan manusia (human) dan terkadang aneh atau mengerikan.
* Interfensi makhluk dari masa depan bisa menimbulkan teori “paralel universe”. Kalau mereka benar dari masa depan, maka saat ini tentunya mereka belum ada. Namun kalau mereka datang dari masa depan dan muncul saat ini, berarti itu merupakan suatu hal yang “unik” dan “menakjubkan”.
* Kalau mereka memang dari masa depan, untuk apa mereka melakukan penculikan terhadap manusia (alien abduction)?

c. Mungkinkah mereka dari bumi?

Jika kemungkinan mereka dari bumi, tentunya harus dipertanyakan juga, yaitu:

1. apakah buatan manusia?
2. apakah buatan non human yang jenis spesiesnya belum kita ketahui sampai saat ini?

Kemungkinan bahwa UFO itu buatan manusia meragukan bila melihat fakta:

* Adanya fenomena penculikan manusia oleh UFO.
* UFO sudah pernah terlihat, jauh sebelum manusia mampu membuat pesawat terbang.
* Pesawat UFO sering diluar hukum-hukum gravitasi dan aerodinamika.

Kemungkinan buatan non human yang berasal dari bumi, meragukan bila melihat fakta:

* Pesawat UFO sering diluar hukum-hukum gravitasi dan aerodinamika.
* Di manakah mereka berada? (Ini memang bisa dijawab: di dasar laut, di daerah kutub yang tidak dihuni manusia, di dalam/rongga-rongga bumi)
* Mengapa ada masa kosong, di mana dulu pada jaman purbakala dikatakan alien sering hilir mudik di antara manusia, dan baru kini mulai aktif lagi?

d. Mungkinkah mereka dari dimensi lain?

Tentunya bila ketiga kemungkinan di atas diabaikan karena adanya sanggahan
atau pemikiran yang meragukan, maka pilihan terakhir adalah yang keempat,
yaitu: Mungkinkah mereka dari dimensi lain?

Teori tentang alien dari dimensi lain cukup banyak dianut oleh kalangan ufologi (tidak semua). Beberapa data yang mendukung adalah:

* Menjelaskan fenomena UFO muncul dan menghilang secara tiba-tiba.
* Tidak mengikuti hukum-hukum fisika dalam dimensi manusia.
* Adanya kontak secara telepati atau melalui mimpi dengan beberapa orang yang merasa menjalin komunikasi (kontak) dengan alien.
* Sering terjadi kasus alien abduction pada waktu korban tidur.
* Mereka tidak bisa berinteraksi secara bebas dengan manusia karena berbeda dimensi. Untuk berinteraksi di dimensi manusia, mereka membutuhkan wadah (containers) manusia. Ini menjelaskan teori alien abduction dan pembuatan hybrid, di mana terjadi juga proses “soul abduction”.

Bila mereka datang dari dimensi lain, siapakah mereka? Satu-satunya penjelasan dari kitab suci, yakni Al Quran yang menyatakan bahwa di bumi ini selain dihuni oleh manusia, juga dihuni oleh jin yang berada di dimensi lain. Suatu fakta bahwa di Indonesia yang cukup mengenal fenomena jin ini, ternyata memiliki suatu persamaan sifat, yaitu jin suka melakukan penculikan (baik orang dewasa maupun anak-anak), di mana korban sering berada di suatu tempat yang dia tidak mau kembali (karena enak), namun sebagian juga berhasil lari atau berhasil dikeluarkan/dikembalikan oleh bantuan orang lain dengan kuasa Allah.

Apakah jin mempunyai teknologi? Dapatkan keberadaan makhluk cerdas dari dimensi lain yang dinamakan jin ini diterima dengan akal manusia modern? Dan apakah memang fenomena jin ini adalah fenomena UFO yang muncul belakangan ini setelah sekian lama vakum?

Bicara soal jin, mungkin tidak akan lepas dari suatu kemungkinan bahwa ada jin yang baik dan jin yang jahat. Pendapat banyak orang adalah, jin yang baik tidak ingin mencampuri urusan manusia, namun jin yang jahat (setan dengan pemimpinnya Iblis/Lucifer), suka mencampuri urusan manusia dan berusaha menyesatkan manusia. Mungkin ini menjelaskan:

* Mengapa alien tidak begitu saja menyerang manusia (tembak dan hancurkan) karena tujuan mereka bukan membunuh namun menyesatkan?
* Kemunculan alien belakangan ini apakah karena mereka memang diberi kesempatan oleh Allah untuk menyesatkan manusia pada hari-hari menjelang akhir jaman?

Dapatkah dipercaya ada dimensi lain?

Mempercayai alien berasal dari planet lain adalah jauh lebih mudah daripada meyakini bahwa mereka berasal dari dimensi lain. Namun keberadaan dimensi lain nampaknya tidak mudah diabaikan begitu saja. Banyak penulis cerita fiksi, baik dari jaman dulu maupun kini, menggunakan tema kehidupan di dimensi lain ini, misalnya:

* Odyssey (Kisah Perjalanan Ullyses)
* Sinbad, si pelaut
* Christmas Carol
* Alice in the Wonderland
* Legenda Nyai Loro Kidul

Namun tentu saja, semua itu masih dapat dianggap sebagai suatu cerita. Sejauh ini, beberapa eksperimen ilmiah yang menyangkut masalah dimensi lain adalah:

* Philadelphia experiment, yaitu percobaan tentang ruang dan waktu. Untuk mengetahui sekilas tentang eksperimen ini, klik: disini (bahasa Indonesia)
* Penelitian terhadap beberapa peristiwa paranormal, seperti NDE (Near Death Experience), OBE (Out of Body Experience) atau Astral Travelling, ESP (Extra Sensory Perception), mimpi, dll.

Fenomena-fenomena yang menyangkut dimensi lain adalah:

* Keyakinan bahwa manusia mempunyai roh
* Keyakinan bahwa spirit manusia tetap hidup walau badannya mati
* Keyakinan adanya inkarnasi dan reinkarnasi
* Manusia mempunyai “indera keenam”
* Munculnya makhluk halus, hantu, jin, dll
* Misteri Segitiga Bermuda.

Penjelasan yang mungkin mendekati ilmiah tentang dimensi lain adalah keberadaan mereka (alien) adalah pada spektrum yang tidak mampu ditangkap oleh indera manusia, misalnya, kemampuan pengelihatan manusia terbatas dan tidak mampu melihat cahaya infra merah dan ultra violet. Demikian pula manusia tidak mampu mendengar suara infrasonic dan ultra sonic. Namun beberapa binatang mempunyai kemampuan spektrum indera yang lebih luas/berbeda dengan manusia, misalnya kelelawar mampu mendengar gelombang ultrasonic, beberapa binatang mampu mengindera kehadiran “makhluk halus”, ada binatang yang mampu mengindera bakal terjadinya gempa bumi, dll.

Manusia juga memiliki indera keenam, namun sayangnya indera ini tidak dikembangkan oleh semua orang. Dengan indera keenam ini, manusia mampu melakukan intuisi dan antisipasi.

sumber : misteri dunia
Related Posts : Berita

* gilaaa!!! ayah tega makan anak demi ritual sihir
* "pasar terapung", objek wisata unggulan kalimantan selatan
* 10 Obyek Wisata Yang wajib dikunjungi Di kota Barabai
* Misteri Dibalik ALIEN
* 10 manusia hebat yang hidup tanpa tangan

Artikel Terkait di Bawah posting
Berita

* 10

Senin, 14 Februari 2011

Tingkah Pria Gambarkan Tipe-nya di Ranjang

- Tingkah pria sehari-hari ternyata bisa menggambarkan sikapnya saat "beradu jurus" di ranjang. Hal ini diceritakan oleh terapis seks dan pengarang buku Book of Love, Laura Berman, Ph.D. Berikut adalah beberapa tingkah kebiasaan pria yang bisa memprediksi sikap si dia saat sesi bercinta.

Kecanduan mengetik di ponsel
Memang kesannya si dia jago dalam menggunakan jari jemarinya saat ia menekan tuts di ponsel dengan lincah. Tetapi jika ia seperti orang yang kecanduan mengetik di ponselnya dan tak bisa berhenti memegangi ponselnya, sepertinya hal ini akan berbahaya untuk kehidupan berpasangan. Menurut Berman, saat ini ada semacam epidemi adiksi ringan terhadap alat-alat digital yang menghalangi keintiman berpasangan. Lebih lanjut, Berman mengungkap bahwa pria yang sulit lepas dari ponselnya setiap saat berarti makin berkurangnya koneksi kepada pasangan. Makin sering ia mengetik di ponsel, makin berkurang pula waktu dia untuk berkomunikasi dengan pasangannya. Jika ia selalu teralihkan ke dunia maya, kepuasan pasangannya di ranjang juga terancam.

Sangat merawat diri
Gel rambut, lotion, sisir, krim mata, bahkan lip balm pun ia selalu siapkan di tasnya. Jika ia menggunakan alat-alat itu lebih sering dari pasangan wanitanya, bisa jadi ia adalah tipe orang yang terlalu mencintai dirinya ketimbang mencintai pasangannya. Bisa jadi ia adalah tipe yang lebih senang melihat dirinya di cermin ketimbang melihat pasangannya saat bercinta.

Tak rela berbagi makanan
Saling mencicipi makanan adalah pengalaman sensual, namun jika tipe yang tak rela berbagi makanan di piringnya, bisa jadi ia adalah tipe orang yang akan menahan diri untuk memuaskan pasangannya. "Tipe ini tak rela mengeluarkan segenap kemampuan saat bercinta. Ia lebih tertarik menerima ketimbang memberi," terang Berman. Lebih parah lagi, menurut Berman, jika si dia selalu memesan makanan yang pasangannya tak suka, misal, Anda adalah vegetarian, dan dia selalu memesan menu steak.

Pelit
Jika ia tak pernah rela memberikan tip atau mengucapkan terima kasih kepada siapa pun, jangan berharap terlalu banyak saat Anda dan dia sudah menjalani kehidupan seksual suami istri, kata Berman. Jika ia pelit dengan uang, kemungkinan ia akan pelit dalam segala hal. Waspada pula pada orang yang justru dengan mudahnya menghamburkan uang, misal, dengan judi, karena ini bisa berarti ia juga kurang perhatian terhadap hal-hal kecil tapi penting, seperti uang atau kesehatan.

Hanya memesan makanan "macho"
Jika ia selalu dan tak pernah tidak memesan makanan yang sama berulang-ulang, kemungkinan terbesar ia bukan orang yang senang bereksperimen, apalagi dengan gaya bercinta. Ia tipe yang berpikiran sempit tentang gender, dan mungkin memiliki insekuritas yang dalam. Jika bereksperimen dengan makanan saja membuatnya tidak nyaman, bisa jadi pula ia tak nyaman melakukan hal-hal lain, seperti membiarkan Anda memegang kendali saat bercinta, misalnya.

Tidak suka PDA(public display of affection)
Terlalu berlebihan menunjukkan sentuh kasih terhadap pasangan di muka umum memang bisa bikin risih orang yang melihat. Namun, apa salahnya berjalan sambil bergenggaman tangan? Bagi pria yang sama sekali tidak bisa atau menolak sama sekali untuk menggenggam tangan pasangannya di muka umum merupakan hal yang menandakan kesulitannya terkoneksi secara fisik dengan pasangan. Keengganannya untuk bersentuhan bisa menunjukkan bahwa ia bukan tipe yang senang dengan aktivitas sentuh. Berbahaya jika pasangannya justru tipe yang merasa pentingnya sentuhan dalam hubungan.

Bos untuk diri sendiri
Tipe pengusaha yang mendirikan usaha sendiri, semacam wiraswastawan adalah tipe orang yang senang memimpin ketimbang mengikuti. Tipe seperti ini adalah tipe petualang. Berman mengungkap, bersiaplah menghadapi tipe yang senang mengambil risiko di atas ranjang. Ia adalah tipe yang suka mencoba hal baru. Orang yang semacam ini akan selalu berusaha membawa sensasi baru terhadap kehidupan romantismenya.

Teori Pendidikan Multikultural

Para pakar memiliki visi yang berbeda dalam memandang multikultural. Para pakar memiliki tekanan yang beragam dalam memahami fenomena multikultural. Ada yang tetap mempertahankan adanya dominasi kelompok tertentu hingga yang benar-benar menekankan pada multikultural. Pada Bab ini kita akan mengenali berbagai teori Pendidikan Multikultural yang dikemukakan oleh para ahli. Pengenalan sudut pandang para pakar teori Pendidikan Multikultural ini akan sangat membantu kita lebih mengenali pelaksanaannya di lapangan.
Horace Kallen
Jika budaya suatu bangsa memiliki banyak segi, nilai-nilai dan lain-lain; budaya itu dapat disebut pluralisme budaya (cultural pluralism). Teori pluralisme budaya ini dikembangkan oleh Horace Kallen. Ia menggambarkan pluralisme budaya itu dengan definisi operasional sebagai menghargai berbagai tingkat perbedaaan, tetapi masih dalam batas-batas menjaga persatuan nasional.
James A. Banks
Kalau Horace Kallen perintis teori multikultur, maka James A. Banks dikenal sebagai perintis Pendidikan Multikultur. Jadi penekanan dan perhatiannya difokuskan pada pendidikannya. Banks yakin bahwa sebagian dari pendidikan lebih mengarah pada mengajari bagaimana berpikir daripada apa yang dipikirkan. Ia menjelaskan bahwa siswa harus diajar memahami semua jenis pengetahuan, aktif mendiskusikan konstruksi pengetahuan (knowledge construction) dan interpretasi yang berbeda-beda. Siswa yang baik adalah siswa yang selalu mempelajari semua pengetahuan dan turut serta secara aktif dalam membicarakan konstruksi pengetahuan. Dia juga perlu disadarkan bahwa di dalam pengetahuan yang dia terima itu terdapat beraneka ragam interpretasi yang sangat ditentukan oleh kepentingan masing-masing. Bahkan interpretasi itu nampak bertentangan sesuai dengan sudut pandangnya. Siswa seharusnya diajari juga dalam menginterpretasikan sejarah masa lalu dan dalam pembentukan sejarah (interpretations of the history of the past and history in the making) sesuai dengan sudut pandang mereka sendiri. Mereka perlu diajari bahwa mereka sebenarnya memiliki interpretasi sendiri tentang peristiwa masa lalu yang mungkin penafsiran itu berbeda dan bertentangan dengan penafsiran orang lain. Misalnya, mengapa sampai terjadi perang Diponegoro pada tahun 1825 – 1830. Salah satu sebab kemunculannya adalah pembangunan jalan yang melintasi makam di daerah Tegal rejo, Yogyakarta yang secara kultural sangat dihormati oleh masyarakat sekitar pada waktu itu. Dari sudut pandang Belanda tindakan Diponegoro itu dianggap sebagai pemberontakan dan sudut pandang penguasa waktu itu dianggap sebagai upaya perebutan kekuasaan dari seorang putera selir yang dalam kultur Jawa kedudukannya tidak setinggi putera permaisuri. Namun sudut pandang apa pun yang digunakan sebagai motif yang melatar belakanginya perang Diponegoro, namun sebagai sebuah bangsa dan komitmen kita sebagai putera bangsa, kita memandang perjuangan Pangeran Diponegoro itu sebagai perjuangan seorang putra daerah yang ingin memerdekakan diri dari penjajahan bangsa asing. Siswa harus belajar mengidentifikasi posisinya sendiri sebagai putera bangsa yang sedang dijajah, kepentingannya yang ingin memerdekakan diri, asumsi dan filsafat idealnya. Dengan demikian dia akan mengetahui bagaimana sejarah itu terjadi dan menjadikan hal yang terjadi itu sebagai sejarah. Singkatnya, mereka harus menjadi pemikir kritis (critical thinkers) dengan selalu menambah pengetahuan dan ketrampilan, disertai komitmen yang tinggi. Semuanya itu diperlukan untuk berpartisipasi dalam tindakan demokratis. Dengan landasan ini, mereka dapat membantu bangsa ini mengakhiri kesenjangan antara ideal dan realitas (Banks,1993).
Di dalam The Canon Debate, Knowledge Construction, and Multicultural Education, Banks mengidentifikasi tiga kelompok cendekiawan yang berbeda dalam menyoroti keberadaan kelompok - kelompok budaya di Amerika Serikat : Pertama adalah traditionalis Barat. Kelompok kedua yaitu mereka yang menolak kebudayaan Barat secara berlebihan, yaitu kelompok Afrosentris. Kelompok ketiga, Multikulturalis.
Bill Martin
Dalam tulisannya yang berjudul Multiculturalism: Consumerist or Transformational?, Bill Martin menulis, bahwa keseluruhan isu tentang multikulturalisme memunculkan pertanyaan tentang "perbedaan" yang nampak sudah dilakukan berbagai teori filsafat atau teori sosial. Sebagai agenda sosial dan politik, jika multikulturalisme lebih dari sekedar tempat bernaung berbagai kelompok yang berbeda, maka harus benar-benar menjadi 'pertemuan' dari berbagai kelompok itu yang tujuannya untuk membawa pengaruh radikal bagi semua umat manusia lewat pembuatan perbedaan yang radikal (Martin, 1998: 128).
Martin J. Beck Matustik
Martin J. Beck Matustik berpendapat bahwa perdebatan tentang masyarakat multikultural di masyarakat Barat berkaitan dengan norma/tatanan. Matustík mengatakan "Semua segi dalam pembicaraan budaya saat ini mengarah pada pemikiran kembali norma Barat (the western canon) yang mengakui bahwa dunia multikultural adalah benar-benar nyata adanya " (Matustík, 1998). Dalam artikelnya, "Ludic, Corporate and Imperial Multiculturalism: Impostors of Democracy and Cartographers of the New World Order," Matustik menulis, "perang budaya, politik dan ekonomi menyerang pada segi yang mana, bagaimana dan lewat siapa sejarah multikultural dijelaskan."
Matustík mengatakan bahwa teori multikulturalisme meliputi berbagai hal yang semuanya mengarah kembali ke liberalisasi pendidikan dan politik Plato, filsuf Yunani. Sebuah karya Plato yang berjudul Republik, bukan hanya memberi norma politik dan akademis klasik bagi pemimpin dari negara ideal yang dia cita-citakan, namun juga menjadi petunjuk dalam pembahasan bersama tentang pendidikani bagi yang tertindas (Matustík, 1998). Ia yakin bahwa kita harus menciptakan pencerahan multikultural baru (a new multicultural enlightenment) yaitu "multikulturalisme lokal yang saling berkaitan, secara global sebagai lawan dari monokultur nasional" (Matustík, 1998).
Judith M. Green
Green menunjukkan bahwa multikulturalisme bukan hanya unik di A.S. Negara lain pun harus mengakomodasi berbagai kelompok kecil dari budaya yang berbeda. Kelompok-kelompok ini biasanya bertoleransi terhadap keuntungan budaya dominan. Secara unik, Amerika memberi tempat perlindungan dan memungkinkan mereka mempengaruhi kebudayaan yang ada. Dengan team, kelompok memperoleh kekuatan dan kekuasaan, membawa perubahan seperti peningkatan upah dan keamanan kerja. Wanita dan minoritas (Hispanis, Afrika dan Amerika Asli) harus memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih baik, partisipasi politis yang lebih efektif, representasi media yang lebih disukai, dan sebagainya. Namun akhir abad 20 telah membawa orang Amerika pada suatu tempat "memerangi kebuntuan yang memerlukan pemikiran kembali yang baru dan lebih dalam tentang tujuan dan materi pendidikan dalam suatu masyarakat yang masih terus diharapkan dan dicita-citakan yang dibimbing oleh ide demokrasi" (Green, 1998). Bangsa ini selalu memandang pendidikan sebagai cara perubahan yang efektif, baik secara personal maupun sosial. Sehingga lewat pendidikan Amerika meraih kesuksesan terbesar dalam transformasi. Beberapa kelompok tidak bisa melihat bahwa kita sekarang adalah apa yang selalu ada. Yaitu, Amerika yang sejak kelahirannya, selalu memiliki masyarakat multikultural di mana berbagai budaya telah bersatu lewat perjuangan, interaksi, dan kerjasama (Green, 1998).
Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Horace Kallen adalah perintis teori multikultur. Budaya disebut pluralisme budaya (cultural pluralism) jika budaya suatu bangsa memiliki banyak segi dan nilai-nilai. Pluralisme budaya didefinisikan oleh Horace Kallen sebagai "menghargai berbagai tingkat perbedaaan dalam batas-batas persatuan nasional”. Sebagai budaya yang dominan, White Anglo-Saxon Protestan harus diakui masyarakat, sedangkan budaya yang lain itu dipandang menambah variasi dan kekayaan budaya Amerika.
2. James A. Banks dikenal sebagai perintis Pendidikan Multikultural. Banks yakin bahwa pendidikan seharusnya lebih mengarah pada mengajari mereka bagaimana berpikir daripada apa yang dipikirkan. Siswa perlu disadarkan bahwa di dalam pengetahuan yang dia terima itu terdapat beraneka ragam interpretasi sesuai kepentingan masing-masing. Siswa perlu diajari dalam menginterpretasikan sejarah masa lalu dan dalam pembuatan sejarah. Siswa harus berpikir kritis dengan memberi pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dan memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi dalam tindakan demokratis. Ada tiga kelompok budaya di Amerika : a) tradisionalis Barat, sebagai budaya yang dominan dari peradaban Barat, b) kelompok Afrosentris, yang menolak kebudayaan Barat secara berlebihan dan menganggap sejarah dan budaya orang Afrika seharusnya menjadi sentral dari kurikulum, c) kelompok multikulturalis yang percaya bahwa pendidikan seharusnya direformasi untuk lebih memberi perhatian pada pengalaman orang kulit berwarna dan tentang wanita.
3. Bill Martin menulis, bahwa isu menyeluruh tentang multikulturalisme bukan sekedar tempat bernaung berbagai kelompok budaya, namun harus membawa pengaruh radikal bagi semua umat manusia lewat pembuatan perbedaan yang radikal. Seperti halnya Banks, Martin menentang tekanan dari Afrosentris dan tradisionalis Barat. Martin menyebut keduanya "consumerist multiculturalism". Multikulturalisme bukan "consumerist" tetapi "transformational", yang memerlukan kerangka kerja. Masyarakat harus memiliki visi kolektif tipe baru yang berasal dari perubahan sosial yang muncul lewat transformasi.
4. Martin J. Beck Matustik berpendapat bahwa perdebatan tentang multikultural di masyarakat Barat berkaitan dengan norma/tatanan. Pembahasan multikultural berada pada pemikiran kembali norma Barat (the western canon) yang mengakui adanya multikultural. Teori multikulturalisme berasal dari liberalisasi pendidikan dan politik Plato. Republik, karya Plato, bukan hanya memberi norma politik dan akademis klasik bagi pemimpin dari negara ideal, namun juga menjadi petunjuk tentang pendidikan bagi yang tertindas. Matustik yakin bahwa kita harus menciptakan pencerahan multikultural baru yaitu "multikulturalisme lokal yang saling bergantung secara global sebagai lawan dari monokultur nasional".
5. Judith M.Green menunjukkan bahwa multikulturalisme bukan hanya di AS. Kelompok budaya kecil harus mengakomodasi dan memiliki toleransi dengan budaya dominan. Amerika memberi tempat perlindungan dan memungkinkan kelompok kecil itu mempengaruhi kebudayaan yang ada. Secara bersama-sama, kelompok tersebut memperoleh kekuatan dan kekuasaan untuk membawa perubahan dan peningkatan dalam ekonomi, partisipasi politis dan media massa. Untuk itu diperlukan pendidikan dan lewat pendidikanlah Amerika meraih kesuksesan terbesar dalam transformasi dan sejak kelahirannya Amerika selalu memiliki masyarakat multikultural yang telah bersatu lewat perjuangan, interaksi, dan kerjasama.